BUAH HATIKU
Sartini
Engkaulah hadiah terindah dari tuhan untukku
Alunan merdu suaramu membaca ayat-ayat suci kala maghrib tiba
Langkahmu terseok menahan kantuk menuju mushola mungil kita,
Saat tahajud kau yakini tempat curahkan pintamu padaNya
Kau singkirkan gigil saat adzan subuh menyapa
Lalu dengan semangat berkobar kau bersiap langkahkan kakimu tuk menyeberang dari kubangan kebodohan menuju tanah pengharapan.
Kala senja tiba
Senyummu yang merekah menyapu keletihanku
Kini kau beranjak dewasa anakku
Akankah detak jantung ini keras bertalu-talu? dan
Air mata ini mengalir deras bak hujan pada musimnya? Atau
Dibibir ini akan tersungging senyum kebanggaan
Melihat binar matamu pancarkan ketulusan
Menawarkan kebahagiaan penyejuk jiwa
Jika kelak kau nun jauh disana demi asamu
kami tak ingin khawatir,tak ingin cemas,tak ingin menangis,
Pun Tak ingin mengira kau akan melupakanNya
Mekarlah seindah mawar di tengah rimba belantara anakku dan
Sujud, air mata, tengadah tangan kami padaNya hanya untuk kalian buah hatiku
Hanya untuk bahagiamu,hanya untuk tergapainya asamu
Dan demi kehidupan masa mendatang
Karna kami tahu cinta kami adalah cintaNya
Ketulusan kami adalah ketulusanNya
Tak pernah pudar
Tak pernah ingkar
Seperti janji matahari pada bumi
Yang selalu setia berbagi sinar setiap pagi
Di kamarku, Nopember 2013